PERKEMBANGAN
SOSIAL EMOSIONAL
1.
PERKEMBANGAN EMOSI
A. Pengertian Emosi
Emosi adalah suatu
keadaan yang kompleks, dapat berupa perasaan / pikiran yang ditandai oleh
perubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang.
Menurut para ahli, Pengertian Emosi :
1. Menurut Goleman (1995:411) “emosi merujuk pada
suatu perasaan atau pikiran-pikiran khas,suatu keadaan biologis dan psikologis
serta rangkaian kecenderungan untuk bertindak”.
2.Menurut Syamsuddin (1990:69) mengemukakan “emosi
merupakan suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang meyertai atau
muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku.”
B.Mekanisme Emosi
Proses terjadinya emosi
dalam diri seseorang menurut Lewis and Rose Blumada ada 5 tahapan, yaitu :
1.Elicitors yaitu : adanya dorongan berupa situasi
atau peristiwa.
Contoh : ada peristiwa kebakaran
2.Receptors yaitu : Kegiatan yang berpusat pada
sistem syaraf.
Contoh : mata melihat peristiwa kebakaran maka mata
berfungsi sebagai indera penerima stimulus atau reseptor awal.
3.State yaitu : Perubahan spesifik yang terjadi
dalam aspek fisiologi.
Contoh : Gerakan reflex atau terkejut pada sesuatu yang
terjadi.
4.Expression yaitu : Terjadinya perubahan pada rasiologis.
Contoh : Tubuh tegang, suara keras dan berlari kencang
menjauh.
5.Experience yaitu : Persepsi dan interpretasi
individu pada kondisi emosionalnya.
Menurut Syamsuddin Kelima komponen tadi digambarkan
dalam 3 variabel yaitu :
1.Variabel Stimulus, yaitu rangsangan yang menimbulkan
Emosi
2.Variabel Organismik, yaitu perubahan fisiologis yang
terjadi saat mengalami emosi
3.Variabel Respon, yaitu pada sambutan ekspresif atas
terjadinya pengalaman emosi
C.Fungsi Emosi
Fungsi dan peranan pada
perkembangan anak adalah :
1.Merupakan bentuk komunikasi.
2.Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan
penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya.
3.Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan.
4.Tingkah laku yang sama dan ditampilkan secara berulang
dapat menjadi satu kebiasaan.
5.Ketegangan emosi yang di miliki anak dapat menghambat
atau mengganggu aktivitas motorik dan mental anak.
D.Jenis Emosi
Menurut Stewart at all
(1985) mengutarakan perasaan senang, marah, takut dan sedih sebagai basic emotions.
1.gembira, pada umumnya perasaan gembira dan senang di
ekspresikan dengan tersenyum (tertawa) . perasaan gembira ini juga ada dalam
aktivitas kreatif pada saat menemukan sesuatu, mencapai kemenangan ataupun
aktivitas reduksi stres.
2. marah, dapat terjadi pada saat individu merasa
dihambat, frustasi karena tidak mencapai yang diinginkan, dicerca orang, atau dihadapkan
pada suatu tuntutan yang berlawanan dengan keinginannya.
3.Takut, perasaan takut merupakan bentuk emosi yang
menunjukkan adanya bahaya.
4.Sedih, dalam kehidupan individu akan merasa sedih pada
saat ia berpisah dari yang lain,terutama berpisah dengan orang-orang yang
dicintainya.
Dari ke empat emosi
dasar ini dapat berkembang menjadi berbagai macam emosi yang di klasifikasikan
kedalam kelompok emosi positif dan emosi negative.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA TAMAN KANAK –
KANAK
Pada
usia dini fase ini merupakan saat
ketidakseimbangan dimana anak mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga
sulit di bimbing dan diarahkan. Menurut Hurlock(1978) perkembangan emosi ini
mencolok pada saat anak berusia 2,5-3,5 tahun dan 5,5-6,5 tahun.
A.Ciri Utama Reaksi Emosi Pada Anak
Karakteristik reaksi
emosi pada anak antara lain :
1.Reaksi emosi anak sangat kuat. dalam hal kekuatan,
makin bertambahnya usia anak, dan semakin bertambah matangnya emosi anak maka
anak akan semakin terampil dalam memilih dan memilih kadar keterlibatan
emosionalnya.
2.Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa
dengan cara yang diinginkannya. Semakin emosi anak berkembang menuju
kematangannya, mereka akan belajar mengontrol diri dan memperlihatkan reaksi
emosi dengan cara yang dapat diterima lingkungan.
3.Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke
kondisi lain.
4.Reaksi emosi bersifat individual
5.Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala
tingkah laku yang ditampilkan.
B.Bentuk Reaksi Emosi Pada Anak
Pada umumnya bentuk
reaksi emosi yang dimiliki anak sama dengan orang dewasa.Perbedaannya hanya
terletak pada penyebab tercetusnya reaksi emosi dan cara untuk mengekspresikan.
Adapun beberapa bentuk
emosi umum terjadi pada awal masa anak-anak yang di kemukakan oleh
Hurlock(1993:117) adalah :
1.Amarah
Marah sering terjadi sebagai reaksi terhadap frustasi,
sakit hati dan merasa terancam. Menurut Hurlock reaksi marah pada umumnya bias
di bedakan menjadi 2 kategori besar yaitu, Marah yang implusif ( agresi ) dan
Marah yang terhambat ( dikendalikan ).
2.Takut
Reaksi takut sering diperlihatkan dengan gejala fisik
yaitu : mata membelalak, menangis, sembunyi, atau memegang orang, diam tidak
bergerak.
Menurut Hurlock
berkenaan dengan rasa takut ia mengemukakan adanya reaksi emosi yang berdekatan
dengan reaksi takut, yaitu shyness atau rasa malu ,embarrassment, khawatir,
anxiety atau cemas.
a.Shyness atau malu adalah reaksi takut yang di tandai
dengan “rasa segan” berjumpa dengan orang yang di anggap asing.
b.Embarrasment ( merasa sulit, tidak mampu, atau malu
melakukan sesuatu ) merupakan reaksi takut akan penilaian orang lain pada
dirinya.
c.Khawatir timbul disebabkan oleh rasa takut yang dibentuk
oleh pikiran anak sendiri
d. .Anxiety ( cemas ) adalah perasaan takut sesuatu yang
tidak jelas dan dirasakan oleh anak sendiri karena sifatnya subjektif.
3.Cemburu
Merupakan reaksi normal terhadap hilangnya kasih sayang.
Menurut Hurlock(1991) reaksi ini
meliputi pengunduran diri kearah bentuk perilaku yang infantile seperti : mengompol, mengisap jempol, makan makanan yang
aneh-aneh, kenakalan yang umum, perilaku merusak.
4.Ingin Tahu
Rasa ingin tahu yang besar merupakan perilaku khas anak
pra sekolah. Bagi mereka kehidupan ini sangat ajaib dan menarik untuk
dieksplorasi.
5.Iri hati
Iri hati pada saat anak merasa tidak memperoleh
perhatian yang diharapkan sebagaimana yang diperoleh teman atau kakaknya.
6.Senang
Adalah emosi yang menyenangkan.
7.Sedih
Perasaan sedih adalah emosi negatif yang didorong oleh
perasaan kehilangan atau ditinggalkan terutama oleh orang yang disayanginya.
8. kasih sayang
Adanya perasaan kasih sayang serta kepercayaan.
2. PERKEMBANGAN SOSIAL
Menurut para ahli
pengertian perkembangan sosial :
1.Menurut Plato, Secara potensial (fitrah) manusia
dilahirkan sebagai makhluk sosial.
2.Syamsuddin(1995:105)
mengungkapkan “Sosialisasi adalah proses belajar untuk menjadi makhluk
sosial
3.Menurut Loree(1970:86) “Sosialisasi merupakan suatu
proses dimana individu (anak) melatih kepekaan dirinya terhadap
rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan
serta belajar bergaul dengan bertingkah laku seperti orang lain didalam lingkungan
sosialnya.
4.Menurut Muhibin(1999:35) Mengatakan bahwa perkembangan
sosial merupakan proses pembentukan pribadi dalam masyarakat.
5.Menurut Hurlock(1978:250) Bahwa perkembangan sosial
merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial.
“Sosialisasi adalah Kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma nilai atau
harapan sosial“.
PROSES PERKEMBANGAN SOSIAL
Proses sosialisasi
tampaknya terpisah, tetapi sebenarnya saling berhubungan antara yang satu
dengan yang lainnya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Hurlock(1978),yaitu :
1.Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang dapat
diterima masyarakat.
2.Belajar memainkan peran sosial yang ada dimasyarakat.
3.Mengembangkan sikap / tingkah laku sosial terhadap
individu lain dan aktivitas sosial yang ada di masyarakat.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIATAMAN
KANAK – KANAK
A. Karakteristik Dan Ciri Tingkah Laku
Sosial
Dalam perkembangan sosial anak terdapat beberapa ciri
dalam setiap periode, ciri – ciri tersebut adalah :
1.Periode bayi
Usia 1-2 bulan, anak belum mampu untuk membesarkan objek
dan benda.
Usia 3-4 bulan, mata sudah kuat melihat orang atau
objek, tersenyum dengan bayi lain.
Usia 5-9 bulan, bereaksi berbeda terhadap suara yang
ramah atau tidak,kadang-kadang agresif, memegang, melihat, mengikuti suara dan
tingkah laku yang sederhana.
Usia 12 bulan, mengenal larangan.
Usia 24 bulan, Anak sudah membantu melakukan aktivitas
sederhana
2.Periode pra sekolah
Adapun ciri – ciri sosialisasi periode pra sekolah
adalah sbb :
a.membuat kontak sosial dengan orang di luar rumahnya
b.dikenal dengan istilah pregang age
c.hubungan dengan orang dewasa
d.hubungan dengan teman sebaya
e.3-4 tahun mulai bermain bersama
3.Periode Usia Sekolah
Minat terhadap kelompok makin besar, mulai mengurangi
keikutsertaannya pada aktivitas keluarga. Pengaruh yang timbul pada
keterampilan sosialisasi anak diantaranya berikut :
a.membantu anak untuk belajar bersama dengn orang lain
danbertingkah laku yang dapat diterima oleh kelompok
b.membantu anak mengembangkan nilai – nilai sosial lain
diluar nilainya
c.membantu mengembangkan kepribadiannyang mandiri dengan
mendapatkan kepuasan emosional dari rasa berkawan.
Hurlock mengemukakan ada beberapa pola perilaku dalam
situasi sosial pada awal masa kanak – kanak yaitu sbb :
1.kerja sama
2.persaingan
3.kemurahan hati
4.hasrat akan penerimaan sosial
5.simpati
6.empati
7.ketergantungan
8.sikap ramah
9.meniru
10.perilaku kedekatan
B. Tahapan Penerimaan Sosial
Perkembangan sosial yang dialami anak adalah proses
penerimaan sosial.Berkenaan dengan penerimaan sosial Hurlock mengemukakan
beberapa tahapan (stage) dalam penerimaan kelompok teman sebaya adalah sbb :
1.A.Reward Cost Stage
Pada stage ini ditandai adanya harapan yang sama,
aktivitas yang sama dankedekatan
2. A. Normative Stage
Pada stage ini ditandai oleh dimilik nilai yang sama,
sikap terhadap aturan,dan sanksi yang diberikan biasanya terjadi pada anak
kelas 4 dan 5 SD.
3. An Emphatic Stage
Pada Stage ini di miliknya pengertian, pembagian minat,
self disclosure adanya kedekatan yang mulai mendalam diatas kelas 6 SD
C. Pengembangan Sosial Melalui Tahapan Bermain Sosial
Aktivitas bermain bagi
seorang anak yang memiliki peranan yang cukup besardalam mengembangkan
kecakapan sosialnya sebelum anak mulai bertemandan anak akan menyiapkan mainan
dalam menghadapi pengalaman sosialnya.Sikap yang perlu dikembangkan melalui
kegiatan bermain antara lain :
1.Sikap Sosial
Dimana cara bermain mendorong anak untuk meningkatkan
pola berpikiregosentrisnya.
2.Belajar berkomunikasi
Agar anak dapat bermain dengan baik bersama orang lain,
anak harus bisamengerti sifat dan pergaulan teman – temannya.
3.Belajar mengorganisasi
Pada waktu anak bermain bersama orang lain, anak juga
berkesempatan belajar “berorganisasi”
4.Lebih menghargai orang lain dan perbedaan – perbedaan
5.Menghargai harmoni dan kompromi
Menurut Patmonodewo
menjelaskan ada 5 tingkatan dalam bermain sosial yaitu :
1.Bermain Solitaire
Anak – anak bermain dalam satu ruangan, mereka tidak
salingmengganggu dan tidak saling memperhatikan.
2.Bermain sebagai penonton / pengamat
Pada tahap ini anak mulai peduli terhadap teman –
temannya yang bermain disatu ruangan dan ia pun masih bermain sendirian.
3.Bermain parallel
Pada tahap ini anak bermain bersama dengan mainan yang
sama dalamsatu ruangan.
4.Bermain Asosiatif
Yaitu permainan yang melibatkan beberapa orang anak, namun
belumterorganisasi.
5.Bermain kooperatif
Dilakukan secara berkelompok masing – masing anak
memiliki peran untuk mencapai tujuan permainan.
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN SOSIAL
EMOSIONAL ANAK
A. Mengapa Perkembangan sosial Emosional Anak Beragam
Keragaman perkembangan
pada di mensi emosi dan sosial tersebut dapatterjadi individu, antar anak dalam
kelompoknya, antar jenis kelamin, bahkandapat terjadi antar unsur yang berbeda
dalam setiap diri anak.
Sikap wajar dan memahami
berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan anak akan memunculkan sikap –
sikap positif dalam memandang kasus – kasus yang menyertai perkembangan emosi
dan social pada individu atau anak yang berada di lingkungannya.
B. Faktor – Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
emosional
1. Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi
anak
menurut setiawan jumlah faktor yang mempengaruhi
perkembangan emosi anak prasekolah atau tk, mampu menimbulkan gangguan yang
mencemaskan para pendidik dan orang tua.
faktor – faktor tersebut yaitu meliputi :
a. pengaruh keadaan individu sendiri
Keadaan diri individu, seperti usia, keadaan fisik,
intelegensi, peran seks (Hurlock) dapat mempengaruhi perkembangan emosi
individu, perlu adanya tindakan preventif untuk menghindari dampak serius dari
pengaruh emosi yang timbuldari dalam diri anak.
b. Konflik – Konflik dalam proses perkembangan
Didalam menjalani fase – fase perkembangan tiap anak
harus melalui beberapa macam konflik yang pada umumnya dapat dilalui dengan
sukses tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan dalam
menghadapi konflik – konflik ini
c. Sebab – sebab lingkungan
Anak – anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang
mempengaruhi perkembangan emosi. ketiga faktor yang berpengaruh terhadap
perkembangan tersebut adalah
1.
Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan
lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan emosi anak– anak usia pra
sekolah.
2.
Lingkungan sekitarnya
Kondisi lingkungan
disekitar akan sangat berpengaruh terhadap tingkah laku serta perkembangan
emosi dan pribadi anak.Lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi pada anak
bahkan mungkin menganggunya adalah :
a.Daerah yang terlalu padat
b.Daerah yang memiliki angka kejahatan tinggi
c.Kurangnya fasilitas rekreasi
d.Tidak adanya aktivitas yang di organisasikan dengan
baik untuk anak
3.
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang
dapat menimbulkan gangguan emosi yangmenyebabkan terjadinya gangguan tingkah
laku pada anak yaitu seperti ini :
a.Hubungan yang kurang harmonis antara guru dan anak
b.Hubungan yang kurang harmonis dengan teman – temannya
2.Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak
Faktor yang dapat mengganggu proses sosialisasi anak TK,
soetarno berpendapat bahwa ada 2 faktor utama yang mempengaruhi perkembangan
sosial anak, yaitu faktor lingkungan keluarga dan faktor dari luar rumah atau
luar keluarga menurut Hurlock dengan faktor 3, yaitu faktor pengalaman awal
yang diterima anak.
Penjelasan dari 2 faktor tersebut adalah :
a.Faktor lingkungan keluarga
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam
kehidupan sosial anak.
Diantara faktor yang terkait dengan keluarga dan yang
banyak berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak adalah hal – hal yang
berkaitan dengan:
§ Status sosial ekonomi keluarga
§ Keutuhan keluarga
§ Sikap dan kebiasaan orang tua
b.Faktor dari luar rumah
Pengalaman sosial awal diluar rumah melengkapi
pengalaman didalam rumah dan merupakan penentu yang penting bagi sikap sosial
dan pola perilaku anak
c.Faktor pengaruh pengalaman sosial awal
Pengalaman sosial awal sangat menentukan perilaku
kepribadians elanjutnya
Selain berbagai faktor
diatas yang bersifat umum, faktor yang dianggap dapat menghambat perkembangan
sosial anak pra sekolah, menurut (srimaryani Deliana) sbb :
1.Tingkah laku agresif
Tingkah laku agresif biasanya mulai tampak sejak usia 2
tahun, tetapi sampai usia 4 tahun tingkah laku ini masih sering muncul,
terlihat dari seringnya anak TK saling menyerang secara fisik misalnya :
mendorong,memukul, atau berkelahi
2.Daya suai kurang
Daya suai kurang biasanya disebabkan cakrawala sosial
anak yang relative masih kurang. Masih terbatas pada situasi rumah dan sekolah
3.Pemalu
Rasa malu biasanya sudah terlihat sejak anak sudah
mengenal orang –orang disekitarnya
4.Anak manja
Memanjakan anak adalah suatu sikap orang tua yang selalu
mengalah pada anaknya, membatalkan perintah, atau larangan hanya karena anak
menjerit, menetang, membantah.
5.Perilaku berkuasa
Perilaku berkuasa ini muncul sekitar 3 tahun dan semakin
meningkat dengan bertambahnya kesempatan
6.Perilaku merusak
Ledakan amarah yang dilakukan oleh anak sering disertai
tindakanmerusak benda – benda disekitarnya.
C. Menyikapi berbagai faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial emosional anak
Pertama: Perilaku terpenting bagi guru dan orang tua
adalah memiliki kesanggupan dan kemampuan yang memadai untuk mengenali anak dan
karakteristik perkembangan emosi dan sosialnya.
Kedua: Guru dan orang tua harus mampu menciptakan
lingkungan yang kondusif dan sesuai tuntutan perkembangan emosi dan sosial
anak.
Ketiga: Penting bagi guru atau orang tua melengkapi
kemampuan dirinya dalam menghilangkan dan menekan atau mengeliminasi faktor
penyebab dan hal – hal negatif serta perusak perkembangan emosi dan sosial pada
anak pra sekolah.
KONDISI PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN
SOSIAL EMOSIONAL ANAK
Berbagai Kondisi Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Emosional Anak menurut Hurlock dalam mengungkapkan berbagai kondisi yang
mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak menyebutkan 3 kondisi utama sbb
:
1.Kondisi Fisik
Apabila kondisi keseimbangan tubuh terganggu karena
kelelahan kesehatan yang buruk atau perubahan yang berasal dari perkembangan
maka mereka akan mengalami emosi yang sangat meningkat.
a.Kesehatan yang buruk, disebabkan oleh gizi yang buruk,
gangguan pencernaan atau penyakit.
b.Kondisi yang merangsang seperti kaligata atau
eksim.Setiap gangguan kronis seperti asma atau penyakit kencing manis.
2.Kondisi psikologis
Kondisi psikologis dapat mempengaruhi emosi antara lain
tingkat inteligensi, tingkat aspirasi dan kecemasan berikut adalah
penjelasannya :
a.Perlengkapan intelektual yang burukAnak yang tingkat
intelektualnya rendah, rata – rata mempunyaipengendalian emosi yang kurang
dibandingkan dengan anak yangpandai pada tingkat umur yang sama.
b.Kegagalan mencapai tingkatan aspirasi kegagalan yang
berulang –ulang dapat mengakibatkan timbulnya keadaan cemas sedikit atau banyak.
c.Kecemasan setelah pengalaman emosi tertentu yang
sangat kuat,sebagai contoh akibat lanjutan dari pengalaman yang menakutkanakan
sebagai contoh akibatkan anak takut kepada setiap situasi yangdirasakan
mengancam
3.Kondisi lingkungan
Ketegangan yang terus menerus, jadwal yang ketat, dan
terlalu banyaknya pengalaman menggelisahkan yang merangsang anak secara
berlebihan akan berpengaruh pada emosi anak . Berikut penjelasannya :
a.Ketegangan yang disebabkan oleh pertengkaran dan
perselisihan yang terus menerus. Pertengkaran atau perselisihan dalam konteks
interaksi sosial,sebetulnya wajar, tetapi jika terus menerus akan mengakibatkan
timbulnya emosi dan akibatnya merusak hubungan sosial yang wajar,kekesalan yang
amat kuat akan menimbulkan keinginan anak melukai orang yang berselisih
dengannya, bahkan pada tingkatan pengendalian emosi yang rendah, akan muncul
keinginan membunuh.
b.Ketegangan yang berlebihan serta disiplin yang
otoriter. Disiplin ini apabila dipaksakan akan menimbulkan dampak buruk bagi
pihak yang dikenalnya, lama kelamaan akan timbul keinginan orangt ersebut untuk
memberontak dan keluar dari aturan norma atauaturan yang ada tersebut.
c.Sikap orang tua yang selalu mencemaskan atau terlalu
melindungi. Melindungi orang yang sangat disayang itu baik, tetapi jika
terlampau(over protective) akan mengakibatkan penolakan dari orang
yangdisayangi dan sesungguhnya sudah menjadi sifat yang alamiah bahwa manusia
tidak mau terlampau dilindungi dan diatur oleh pihak luar.
d.Suasana otoriter disekolah. Guru yang terlalu menuntut
atau pekerjaan sekolah yang tidak sesuai dengan kemampuan anak akan menimbulkan
kemarahan. Kemudian anak pulang kerumah dalam keadaan kesal.
Menurut Atang setiawan (1995) faktor penyebab terjadinya
gangguan tingkah laku sbb :
a.Efek disiplin orang tua yang terlalu ketat. Manusia
baik untuk mendisplinkan seseorang tetapi jika dilakukan dengan cara memaksa
dan menekan tidak akan pernah berhasil, tekanan –tekanan akan melahirkan
tekanan. maksudnya tekanan disiplin akan ditolak dengan tekanan untuk melanggar
jalan terbaik adalah mengembangkan disiplin dengan penuh pemahaman dan
kesadaran dan tanggung jawab.
b. Hukuman terhadap respon sosial yang kurang tepat.
Hukuman itu seharusnya sesuatu yang harus dilakukan pada suatu kesalahan,
tetapi bagaimana mengukur menimbang dan menentukan bobot dan jenis hukuman
merupakan hal yang pelik. Jenis hukuman dan cara menghukum keliru, hukuman itu
tidak akan mampu memperbaiki perilaku, tetapi justru akan melahirkan
pelanggaran baru karena ketidakpuasan pelaksanaan atau penertiban hukum
tersebut.
c.Konsentrasi pemberian hadiah sebagai ganjaran bagi
tingkah laku yang mengisolasi diri dari orang lain. Cara ini adalah suatu
kekeliruan dalam memahami perilaku yangberguna dan fungsional bagi anak, baik
bagi kehidupannya kini maupun esok. Pandangan yang keliru bahwa diam itu emas,
sendiri lebih baik dari bergabung dan akan mengakibatkan kekeliruan dalam
menilai hakikat sosial dan akan menyertai kekeliruan selanjutnya. agar tidak
keliru hendaklah pijakan pemberian hadiah diukur dengan cara lain contoh :
Prestasi dan Keunggulan.
d.Kurangnya kesempatan untuk belajar dan melatih
keahlian. Berdasarkan kajian sebelumnya, ternyata emosi dan sosial lebih pada
suatu bentuk perilaku yang membutuhkan latihan dan pembiasan – pembiasan yang
bersifat khusus. Kurangnya latihan akan mengakibatkan anak terbiasa terhadap
perilaku yang kebenarannya hakiki.
Penciptaan Kondisi Ideal Bagi Pengembangan Sosial
Emosional Anak
Pada usia pra sekolah keadaan
emosi anak penuh dengan ketidakseimbangan karena anak –anak mudah keluar dari
fokus dalam arti bahwa ia gampang terbawa ledakan – ledakan emosi sangat
menjadikan mereka sulit dibimbing dan diarahkan. yang terpenting bagi orang tua
atau guru adalah dapat menyediakan kondisi ideal yang dapat mengatasi berbagai
hambatan perkembangan emosi maupun perilaku sosialanak secara efektif.
Ciptakan kondisi yang dapat menjamin perkembangan social
emosional anak secara positif. perkembangan positif dalam konteks perkembangan
emosi maksudnya adalah mampu menciptakan dan menyediakan kondisi yang dapat
menjamin terkendalinya ekspresi emosi dari setiap anak sehingga emosi anak
terlindungi, lebih stabil dan seimbang serta wajar dalam tampilannya,sedangkan
terkait dengan pengembangan dimensi sosial anak maksudnya adalah anak mampu
melakukan interaksi sosial serta meningkatkan keterampilan anak dalam
bersosialisasi.
Hal yang terpenting adalah perkembangan emosi dan sosial
anak dapat saling terbangun secara utuh dalam suatu kondisi yang diciptakan
seperti disebutkan diatas, berbagai keadaan yang dapat merusak perkembangan
emosi dan sosial anak dapat di hindarkan. Kondisi yang potensial akan
mengganggu dapat ditekan hingga batas minimal atau mungkin dihancurkan.
bisa tuliskan daftar pustakanya sist? please :(
BalasHapusbisa liat di buku metode pengembangan sosial emosional terbitan UT ya sist
HapusCUKUP DETAIL
BalasHapusi like it
asss.
BalasHapuspaskibraka prov jambi tahun brapa ya??
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus